ZMedia Purwodadi

Candi Brahu di Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur

Daftar Isi
Candi Brahu

Letak Candi Brahu yaitu di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Candi Brahu tepat di depan kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur. Sebagian orang berpendapat bahwa umur dari Candi Brahu lebih tua bila dibandingkan dengan candi – candi lain di Trowulan. 

Penamaan Brahu dikaitkan dengan kata ‘Wanaru’ atau ‘Warahu’ yang merupakan penamaan bangunan bangunan suci yang ada di prasasti tembaga ‘Alasantan’ yang ditemukan sekitar 45 m dari Candi Brahu.

Prasasti ini dibuat pada 861 Saka atau 939 M atas perintah dari Raja Mpu Sindok dari Kerajaan Kahuripan. Konon di candi inilah tempat pembakaran raja – raja Brawijaya. Namun, penelitian yang dilakukan oleh para ahli tidak mendapatkan hasil adanya bekas abu dari pembakaran mayat, sebab bilik candi sekarang pada kondisi kosong.

Pada sekitar candi ditemukan benda – benda kuno seperti, alat upacara dari logam, perhiasan serta benda – benda yang terbuat dari emas dan arca – arca yang menunjukkan ciri ajaran agama Buddha, sehingga dapat disimpulkan bahwa Candi Brahu adalah candi beraliran Buddha. 

Meskipun tidak ditemukan arca – arca di candi ini namun yang menguatkan bahwa Candi Brahu adalah candi buddha adalah alas stupa yang ada di sebelah tenggara atap candi. Candi ini diperkirakan didirikan pada abad ke 15 M.

Candi Brahu menghadap ke Barat dengan ukuran denah dasar persegi panjang yang memiliki luas 18 x 22,5 m serta memiliki tinggi mencapai 20 m. 

Candi Brahu terbuat dari bata merah, namun berbeda dengan candi lain, bentuk dari Candi Brahu tidak berbentuk tegas persegi, namun memiliki banyak sudut – sudut, tumpul dan berlekuk. Lekukan – lekukan ini dipertegas dengan pola batu bata dengan susunan pada area dinding barat dan depan candi. 

Puncak candi juga berbeda tidak berbentuk  prisma bersusun ataupun segi empat, namun memiliki sudut banyak dengan puncak datar.

Pada bagian dasar candi atau kaki candi memiliki dua susun. Pada bagian bawah memiliki tinggi yaitu 2 m, terdapat tangga pada bagian barat menuju selasar dengan lebar 1 m yang mengelilingi tubuh candi. Pada selasar pertama terdapat sebuah tangga yang menghubungkan ke selasar ke dua. 

Pada selasar kedua inilah tubuh candi berdiri. Pada sisi barat candi, terdapat lubang semacam pintu dengan tinggi 2 m dari selasar kedua. Mungkin pada zaman dahulu terdapat tangga penghubung ke pintu tersebut namun tidak ditemukan dan menyulitkan pengunjung untuk masuk ke dalam tubuh candi. Konon ruangan Candi Brahu cukup luas dan bisa menampung sekitar 30 orang. 

Pada kaki candi tidak terdapat relief, namun dengan struktur tumpukan batu bata membentuk gambar pola geometris ataupun lekukan yang indah yang menjadikan pembeda dengan candi – candi lain. Pemugaran candi ini dilaukan pada 1990 dan diselesaikan pada 1995. 

Meurut masyarakat sekitar, dahulu juga terdapat candi – candi lain di sekitar Candi Brahu yaitu Candi Muteran, Candi Gedong, Candi Tengah dan Candi Gentong, namun sekarang tidak terlihat.


perintis.co.id